Berita  

Fahri Hamzah Sebut Jokowi Berbeda Pendapat dengan PDIP

Kader PSI, Dedy Nur Palakka, memberikan tanggapan terhadap pernyataan Fahri Hamzah mengenai Presiden ke-7 Jokowi yang berbeda pandangan dengan PDIP di akhir masa jabatannya. Dedy menegaskan bahwa partai seharusnya tidak lagi ikut campur ketika calon yang mereka dukung terpilih sebagai presiden. Menurutnya, tugas partai selesai ketika kandidat terpilih dan saatnya membiarkan presiden yang terpilih membentuk kabinet sesuai dengan visi dan misi yang telah ditawarkan kepada rakyat.

Pernyataan Fahri tersebut disampaikan melalui YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia, di mana ia menjelaskan mengapa Jokowi dan PDIP memiliki perbedaan pandangan. Fahri menekankan pentingnya tidak adanya intervensi terhadap presiden setelah terpilih, agar presiden dapat menjalankan tugasnya tanpa campur tangan dari belakang. Fahri berpendapat bahwa beliau mengalami intervensi selama kepemimpinannya, yang mengakibatkan keputusan politik yang mungkin tidak seluruhnya sesuai dengan partainya.

Dari kasus Jokowi, Fahri berpendapat bahwa kita semua harus belajar bahwa seorang presiden tidak seharusnya diintervensi setelah terpilih. Presiden harus bebas menjalankan tugasnya tanpa tekanan dari belakang atau agenda tersembunyi. Dedy dan Fahri sepakat bahwa sistem presidensialisme harus diatur dengan baik agar terhindar dari intervensi politik yang dapat mempengaruhi keputusan presiden.

Source link