Generasi muda saat ini cenderung lebih percaya pada saran kesehatan yang mereka dapatkan dari media sosial dibandingkan dari dokter atau tenaga medis profesional. Hasil survei terbaru dari firma komunikasi Edelman menunjukkan bahwa hampir separuh dari generasi muda mengandalkan informasi yang mereka terima dari teman atau keluarga, sedangkan sebagian lainnya lebih memilih saran kesehatan dari media sosial.
Tren ini semakin terlihat di lapangan, dimana banyak pasien muda yang mencari informasi terlebih dahulu di media sosial sebelum memutuskan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter. Hal ini juga dikuatkan dengan fakta bahwa sebagian dari Gen Z membuat keputusan medis berdasarkan saran influencer tanpa latar belakang medis yang jelas.
Meskipun platform seperti TikTok atau WhatsApp grup digunakan sebagai wadah berbagi informasi kesehatan, tidak semua konten yang beredar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dokter mengkhawatirkan bahwa ketergantungan pada media sosial untuk saran medis dapat membahayakan kesehatan masyarakat, seperti kasus pasien yang menunda pengobatan karena informasi yang salah.
Meski banyak informasi yang menyesatkan, dr. Carlsen merekomendasikan agar tenaga medis lebih aktif berpartisipasi di media sosial guna membantu gen Z memilah informasi dengan kritis. Kedokteran tidaklah sempurna, namun dengan keterlibatan dari tenaga medis di media sosial, diharapkan dapat membangun kepercayaan di kalangan gen Z dan membantu mereka dalam memilih sumber informasi kesehatan yang lebih akurat.
