Indonesia dan Uni Eropa telah berhasil mencapai kesepakatan politik untuk menyelesaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) setelah satu dekade proses negosiasi. Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan kesepakatan tersebut dalam konferensi pers di Brussels. Prabowo menyebut kesepakatan ini sebagai terobosan penting yang strategis di tengah ketidakpastian global, menegaskan bahwa keduanya berhasil menyatukan kepentingan ekonomi yang saling melengkapi. Sementara itu, Ursula von der Leyen mengapresiasi kepemimpinan Prabowo dalam menyelesaikan perjanjian ini dan menyebut Indonesia memiliki peran penting dalam rantai pasok global, khususnya dalam konteks transisi energi bersih dan digital yang dijalankan Uni Eropa.
Perjanjian CEPA ini akan membuka akses pasar lebih luas untuk produk pertanian, otomotif, jasa, serta bahan baku penting dari Indonesia ke Uni Eropa. Dengan total gabungan pasar sebesar 730 juta jiwa antara kedua kawasan, implementasi CEPA diharapkan menjadi pengubah permainan dalam hubungan perdagangan keduanya. Prabowo berharap implementasi perjanjian ini dapat ditandatangani kembali di Brussels dalam waktu dekat sebagai simbol komitmen jangka panjang. Itulah cuplikan dari kesepakatan penting antara Indonesia dan Uni Eropa yang akan membuka peluang baru dan memberikan manfaat ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
