Mengenal Padel: Sejarah, Cara Bermain, Manfaat & Harga Alat

Olahraga padel kembali mendapat perhatian publik sejak DKI Jakarta menerapkan pajak hiburan untuk jenis olahraga ini. Popularitas padel semakin meningkat dengan banyaknya artis tanah air yang tertarik memainkannya, sehingga dijuluki sebagai “olahraga selebriti”. Padel sendiri merupakan jenis olahraga raket yang menggabungkan unsur tenis dan squash, dengan aturan dan teknik tersendiri yang membuatnya unik dan menarik.

Sejarah padel dimulai dari Meksiko pada tahun 1969, di mana olahraga ini pertama kali diciptakan oleh Enrique Corcuera dan disebut Paddle Corcuera. Namun, perkembangan global padel dimulai di Spanyol, negara yang menjadi pusat pertumbuhan padel. Di Spanyol sendiri, terdapat lebih dari 20.000 lapangan padel dengan sekitar 6 juta pemain, menjadikannya sebagai olahraga terfavorit di negara tersebut. Di Indonesia, meskipun mulai dikenal sekitar tahun 2020, lonjakan popularitas olahraga ini terjadi pada tahun 2025, terutama di kalangan anak muda dan publik figur.

Permainan padel dimainkan oleh dua pasang pemain atau format ganda di lapangan berukuran lebih kecil dari lapangan tenis, sekitar 10×20 meter dengan dinding kaca dan kawat besi. Servis dilakukan dengan teknik underarm dan skor dalam permainan padel mengikuti sistem tenis. Manfaat dari olahraga padel meliputi peningkatan kebugaran, melatih koordinasi tubuh, membantu menurunkan berat badan, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati.

Untuk bermain padel, dibutuhkan peralatan khusus seperti raket padel yang berbeda dari raket tenis. Harga raket padel bervariasi, mulai dari Rp500 ribu untuk pemula hingga Rp4,5 juta atau lebih untuk raket profesional. Bola padel juga berbeda dari bola olahraga raket lainnya, dengan ukuran diameter antara 6,35 cm hingga 6,77 cm. Biaya sewa lapangan padel di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung umumnya berkisar antara Rp250 ribu hingga Rp500 ribu per jam.

Source link