Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperketat pemantauan terhadap potensi penyebaran penyakit yang timbul akibat banjir yang melanda wilayah ibu kota. Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah leptospirosis yang ditularkan lewat kotoran dan air kencing tikus. Langkah ini diambil untuk memastikan fasilitas kesehatan, obat-obatan, tenaga medis, dan alat kesehatan cukup dalam menangani lonjakan kasus penyakit. Upaya pencegahan juga dilakukan dengan menganjurkan masyarakat terdampak banjir untuk tinggal di tempat pengungsian yang aman dan bekerja sama dengan BPBD DKI Jakarta. Pemprov DKI memberikan penyuluhan melalui berbagai media dan menyediakan layanan kesehatan di pos-pos pengungsian. Selain leptospirosis, penyakit lain yang perlu diwaspadai saat banjir adalah diare, ISPA, penyakit kulit, demam tifoid, DBD, dan hipotermia. Data BPBD DKI Jakarta menunjukkan banjir masih menggenangi beberapa wilayah di Jakarta dengan ketinggian air yang mulai surut. Upaya terus dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit dan memastikan keselamatan masyarakat terdampak banjir.
Waspadai Penyakit Leptospirosis dan Diare Akibat Banjir di Jakarta

Read Also
Recommendation for You
Demensia Alzheimer merupakan tantangan kesehatan yang semakin meningkat di Indonesia. Menurut Alzheimer Indonesia (ALZI), diperkirakan…
Merawat orang yang terkena demensia merupakan tugas yang tidak mudah dan membutuhkan ketabahan. Itulah yang…
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dijalankan pemerintah….
Kementerian Kesehatan terus berupaya menanggulangi kasus tuberkulosis (TBC) di Indonesia. Program pemeriksaan kesehatan gratis dan…