Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, berpartisipasi dalam KTT BRICS untuk pertama kalinya sebagai kepala negara anggota penuh yang baru diakui pada hari Minggu (6 Juli) di Rio de Janeiro, Brasil. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa salah satu hasil kunci dari KTT tersebut adalah penekanan kembali pada penguatan kerja sama ekonomi internasional. Airlangga menjelaskan bahwa KTT tersebut diakhiri dengan Deklarasi Pemimpin yang merinci empat poin kesepakatan utama. “Salah satu hasil utamanya adalah Deklarasi Pemimpin, yang mencakup beberapa poin penting tentang penguatan multilateralisme dan reformasi tata kelola global,” ujarnya. Dia menyoroti bahwa poin kedua dalam deklarasi tersebut sangat penting bagi Indonesia. “Poin kedua berfokus pada mempromosikan perdamaian dan keamanan, stabilitas internasional, dan memperdalam kerja sama ekonomi, perdagangan, dan keuangan internasional. Hal ini sangat penting bagi Indonesia, karena kita berharap kerangka kerja sama BRICS dapat membantu memperluas akses pasar untuk produk-produk Indonesia,” tegasnya.KTT tahun ini dihadiri oleh para anggota pendiri BRICS — Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan — serta negara-negara yang baru diakui termasuk Indonesia, Mesir, Etiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.
Mendorong BRICS untuk Meningkatkan Impor Produk Indonesia

Read Also
Recommendation for You

Presiden Prabowo Subianto kembali ke Indonesia setelah kunjungan negara ke Beijing, di mana ia hadir…

Pertemuan antara Prabowo Subianto dan Xi Jinping di Beijing menghasilkan kesepakatan penting untuk mengatasi isu-isu…

Pada tanggal 3 September, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, menerima kunjungan dari Presiden Indonesia, Prabowo di…

Pimpinan DPR telah menerima dan merespons kekhawatiran yang disampaikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan…