Judha Nugraha, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 194 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Israel ketika ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat. Informasi ini berasal dari KBRI di Amman, Yordania, yang mencatat jumlah tersebut. Kelompok WNI tersebut terutama terdiri dari peserta program magang pendidikan di Kota Arafat di Israel serta WNI di Iran, termasuk pelajar dan mahasiswa di Kota Qom.
Judha menegaskan bahwa tidak ada laporan mengenai WNI yang jadi korban dalam insiden antara Israel dan Iran, informasi ini diperoleh dari komunikasi antara KBRI Amman dan KBRI Teheran. Ada juga sejumlah WNI yang sedang melakukan perjalanan singkat dan terjebak dalam situasi konflik, seperti 42 peziarah dari Kota Jerusalem yang dievakuasi melewati Yordania.
Terdapat delapan jemaah haji Indonesia yang tertahan di Yordania namun sudah berhasil kembali ke Inggris, dan dua WNI yang berziarah di Iran telah keluar melalui Pakistan untuk pulang ke Indonesia. Kemenlu telah mengambil langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi eskalasi konflik yang lebih besar dengan menetapkan status siaga dan terus memonitor situasi. Komunikasi intensif dilakukan dengan WNI di Iran untuk menyampaikan informasi terbaru dan prosedur evakuasi jika diperlukan.
Selain itu, koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait dilakukan untuk memastikan kesiapan evakuasi dan penanganan WNI di Indonesia. Langkah-langkah ini diambil dalam rangka memastikan keamanan dan kesejahteraan WNI yang berada di wilayah yang terdampak konflik tersebut.
