Penyakit batu saluran kemih masih kurang dikenal oleh sebagian besar orang, padahal merupakan salah satu penyakit terbesar di bidang urologi setelah Infeksi Saluran Kemih dan pembesaran prostat. Prevalensi penyakit ini terdokumentasi antara 1-20 persen, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia terjadi peningkatan prevalensi dari 6,9 persen pada tahun 2013 menjadi 8,5 persen pada tahun 2018. Lebih banyak kasus terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan rasio 3:1, dan puncak insiden terjadi pada usia 40-50 tahun. Menurut Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Batu Saluran Kemih Kemenkes, batu saluran kemih dapat terjadi di beberapa bagian seperti ureter, kandung kemih, uretra, dan ginjal. Penanganan kasus ini bergantung pada lokasi, ukuran, komposisi batu, dan gejala yang dialami pasien.
Kondisi batu saluran kemih, selain menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan risiko gagal ginjal, juga memiliki angka frekuensi yang signifikan. Angka kejadian dalam periode 2, 5, 10, dan 15 tahun adalah 11 persen, 20 persen, 31 persen, dan 39 persen. Medical Manager PT Kalbe Farma Tbk, dr. Hastarita Lawrenti, menjelaskan bahwa gejala umum penyakit batu saluran kemih seringkali berupa keluarnya urine tidak tuntas disertai nyeri ringan pada saluran kemih atau yang sering disebut anyang-anyangan. Gejala ini bisa berkembang menjadi masalah yang lebih serius.
Penting untuk segera menangani anyang-anyangan karena kondisi ini dapat mengganggu aktivitas harian dan meningkatkan risiko terkena batu saluran kemih. Selain tips standar seperti cukup minum air putih dan menjaga kebersihan, obat herbal seperti Nephrolit dapat menjadi solusi. Obat ini mengandung lima ekstrak herbal alami yang membantu meluruhkan batu urine di saluran kemih dan melancarkan buang air kecil. Gejala penyakit ini bisa beragam mulai dari sakit pinggang, darah dalam urine, kesulitan buang air kecil, hingga nyeri di atas tulang kemaluan. Kondisi ini sering dialami oleh para pengemudi kendaraan, pekerja kantoran, mitra ojek online, dan individu dengan gaya hidup padat aktivitas tanpa cukup asupan cairan yang mencukupi.