Pada hari Iduladha, Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia, menjalani tradisi kurban dengan menyembelih hewan ternak seperti kambing, sapi, dan domba. Selain sebagai ibadah, kurban juga dijadikan sarana berbagi kepada sesama untuk meningkatkan gizi masyarakat yang membutuhkan. Namun, tidak semua daerah di Indonesia merasakan sukacita ini, karena beberapa daerah mengalami defisit daging kurban akibat kemiskinan dan distribusi yang tidak merata.
Menurut peneliti dari Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), defisit daging kurban terjadi karena kemiskinan di Pulau Jawa dan kondisi geografi yang sulit diakses di daerah luar Pulau Jawa. Hasil penelitian IDEAS menunjukkan bahwa sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur mengalami defisit daging kurban yang mencapai ribuan ton. Sementara itu, di luar Pulau Jawa, daerah seperti Kubu Raya di Kalimantan Barat dan Sigi di Sulawesi Tengah juga memiliki akses terbatas terhadap distribusi daging kurban.
Data menunjukkan kesenjangan konsumsi daging di Indonesia, sehingga diperlukan upaya untuk mendistribusikan daging kurban secara merata ke seluruh Indonesia. Panitia kurban di Indonesia juga perlu meningkatkan identifikasi penerima daging dan memperluas akses distribusi ke daerah terpencil. Dompet Dhuafa, melalui program Tebar Hewan Kurban, berperan dalam memastikan pemerataan konsumsi daging kurban dan mengatasi surplus daging di perkotaan dengan mendistribusikannya ke daerah pelosok.
Bagi yang ingin berkurban, dapat mengakses informasi lebih lanjut mengenai program kurban melalui laman digital Dompet Dhuafa. Mari bersama-sama berkurban untuk berbagi kebahagiaan dan mengatasi ketimpangan gizi di seluruh Indonesia.