Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menetapkan jam masuk sekolah pukul 06.30 menuai kritik dari psikolog pendidikan anak dan remaja Bernadette Cindy. Cindy menyatakan bahwa kebijakan ini dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental anak. Banyak penelitian menunjukkan bahwa jam masuk sekolah yang terlalu pagi dapat meningkatkan risiko kelelahan, gangguan tidur, dan berdampak pada kemampuan kognitif siswa seperti daya ingat dan konsentrasi belajar.
Dari segi psikologis, Cindy juga mengungkapkan bahwa siswa dapat mengalami berbagai masalah seperti penurunan motivasi belajar, stres, kecemasan, depresi, keterlambatan, dan ketidakhadiran akibat jam masuk sekolah yang terlalu pagi. Meskipun kebijakan tersebut mungkin memiliki manfaat praktis seperti menyesuaikan jadwal kerja orang tua atau menghindari kemacetan, namun manfaat kesehatan atau akademik dari kebijakan itu belum terbukti secara ilmiah.
Cindy menekankan pentingnya penyesuaian dalam jam pulang dan waktu istirahat di sekolah jika kebijakan ini tetap diberlakukan. Menurutnya, anak bisa mengalami kelelahan jika tidak ada penyesuaian tersebut. Dukungan dari orang tua juga dianggap penting dalam proses adaptasi anak terhadap kebijakan masuk sekolah yang lebih pagi. Orang tua perlu membimbing anak untuk mengelola waktu dengan efektif, termasuk dalam menyusun jadwal yang seimbang antara istirahat, hobi, dan tugas sekolah.
Cindy juga menyarankan agar orang tua memastikan anak mendapatkan waktu tidur yang cukup dan sarapan bergizi sebelum berangkat sekolah. Waktu tidur yang memadai dan asupan nutrisi yang baik dapat menjadi kunci kebugaran fisik dan kesiapan mental anak dalam mengikuti aktivitas belajar. Sehingga, penting bagi orang tua untuk merencanakan rutinitas pagi anak dengan baik dan memberikan sarapan yang sehat sebelum anak berangkat sekolah.