Mindfulness adalah sebuah konsep yang sering dikaitkan dengan meditasi dan kedamaian di tengah alam yang sepi. Namun, menurut penulis dari buku “The Daily Buddhist”, Pema Sherpa dan Brendan Barca, sejatinya mindfulness jauh lebih sederhana daripada yang kita bayangkan. Mindfulness sebenarnya adalah tentang kehadiran sepenuhnya di saat ini, di sini, dan sekarang.
Sherpa membagikan pandangannya melalui laman The New York Post bahwa mindfulness bukan hanya sebatas tentang pura-pura baik-baik saja. Sebaliknya, mindfulness mengharuskan kita untuk memperhatikan emosi reaktif, pikiran destruktif, dan bahkan identitas kita sendiri. Hal ini memungkinkan kita untuk memilih bagaimana cara kita menanggapi diri sendiri dan orang lain dengan lebih bijaksana.
Meskipun duduk bersila dengan mata terpejam adalah salah satu bentuk latihan mindfulness yang umum, namun inti dari mindfulness sebenarnya adalah memperhatikan apa yang terjadi saat ini, di sini, di mana pun kita berada. Menurut Sherpa, kita tidak perlu mencapai kesempurnaan atau ketenangan saat mempraktikkan mindfulness. Yang penting adalah kita hadir sepenuhnya dalam tubuh, pikiran, dan dunia di sekitar kita.
Di tengah kesibukan dan distraksi yang sering kali menghantui kita, praktik mindfulness menjadi semakin penting. Hal ini memungkinkan kita untuk fokus pada saat ini dan mendekatkan diri pada momen yang nyata. Brendan Barca menambahkan bahwa pusaran pikiran negatif seperti kekhawatiran dan penyesalan hanya akan membuat kita jauh dari kehidupan yang sebenarnya.
Dengan demikian, mindfulness dapat dipraktikkan di mana pun, baik itu di kamar tidur, di kafe, atau di tengah hiruk pikuk kantor. Hal ini memungkinkan kita untuk merasakan kedamaian dan ketenangan di tengah kehidupan yang penuh dengan tekanan dan tuntutan.
