Dalam peringatan ulang tahun ke-108 Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo, bangsa Indonesia kembali menghidupkan semangat, nilai, dan pemikiran Sang Begawan Ekonomi yang telah menjadi landasan kuat bagi kebijakan ekonomi nasional. Prof. Soemitro, yang pernah menjabat sebagai menteri sebanyak lima kali, bukan hanya merupakan tokoh historis, namun juga seorang pemikir konstitusional yang relevan dalam mengikuti perubahan zaman.
Dalam sebuah temu media yang diadakan di Museum Juang Taruna, Tangerang, Dr. Harryadin Mahardika, Chairman Soemitro Center, mengungkapkan bahwa pemikiran Prof. Soemitro tetap relevan dalam menghadapi dinamika global saat ini. Dalam konteks meningkatnya proteksionisme di seluruh dunia, Indonesia juga mulai melindungi pasar domestiknya dengan mendorong regulasi TKDN untuk produk asing.
Salah satu kebijakan Presiden Prabowo, seperti program Makan Bergizi Gratis, juga mencerminkan gagasan Soemitro tentang peran negara dalam mendistribusikan kekayaan secara adil. Menyadari pentingnya nilai-nilai ekonomi kerakyatan, Soemitro Center akan segera diluncurkan sebagai lembaga think tank independen yang bertujuan mencetak generasi ekonomi masa depan Indonesia.
Sementara itu, WIR Group turut mendukung inisiatif ini dengan membangun konten edukatif berbasis teknologi imersif untuk menginspirasi generasi muda. Dalam acara yang sama, pakar AI Dr. Ir. Kun Wardana Abyoto mengenalkan konsep “AI Pancasila” yang menekankan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan persatuan.
Di akhir acara, pembentukan Black Garuda diumumkan sebagai unit taktis etis yang bertujuan sebagai penjaga warisan moral dan intelektual bangsa. Gerakan ini akan menjadi prajurit moral Republik dan menjadi tangan kiri dari Soemitro Center. Ini menandai komitmen untuk mempertahankan dan meneruskan warisan pemikiran Prof. Soemitro untuk kemajuan Indonesia.