Bahaya Lemak Trans dalam Makanan Sehari-hari: Waspada!

Makanan olahan dan siap saji telah menjadi pilihan praktis bagi banyak orang di era modern. Namun, sayangnya, sebagian besar makanan tersebut mengandung zat berbahaya, termasuk lemak trans. Lemak trans ditemukan dalam produk makanan komersial seperti biskuit, makanan cepat saji, donat, dan beberapa jenis margarin. Lemak trans adalah jenis lemak tidak jenuh yang telah mengalami proses hidrogenasi parsial untuk meningkatkan stabilitas dan masa simpan produk makanan. Namun, lemak trans telah terbukti membawa dampak negatif bagi kesehatan manusia.

Konsumsi lemak trans dapat meningkatkan kolesterol LDL, menurunkan kolesterol HDL, meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke, peradangan, dan beberapa jenis kanker. Lemak trans juga dapat memengaruhi resistensi insulin, yang berkaitan dengan diabetes tipe 2. Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan inisiatif global REPLACE untuk menghapus lemak trans dari rantai makanan dunia.

Sebagai respons terhadap kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dan makanan sehat, sebuah talkshow bertajuk Trans Fat Free for A Fit Life diselenggarakan pada 29 Mei 2025 di Main Atrium AEON BSD City. Talkshow itu bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya lemak trans dan pentingnya memilih makanan yang aman. Beberapa tokoh penting hadir sebagai pembicara, termasuk Reisa Broto Asmoro, Marshanda, dan perwakilan dari Yayasan Kanker Payudara Indonesia.

Reisa menjelaskan bahwa lemak trans dapat memicu penyakit kronis dan mengajak masyarakat untuk lebih teliti terhadap label gizi produk makanan. Sementara Brand Manager Forvita, Wiranti menyatakan komitmennya dalam menyediakan produk margarin bebas lemak trans. Program Care for Life juga diluncurkan dalam acara tersebut untuk memberikan dukungan kepada penyintas kanker payudara. Hal ini sebagai langkah kepedulian terhadap kesehatan masyarakat Indonesia.

Source link