Perkembangan zaman yang cepat dan penuh ketidakpastian menuntut individu dan institusi untuk terus beradaptasi. Pada acara Global Alumni Gathering Anniversary University of Birmingham (UoB) dengan tema 125 Years Weaving Connection, Strengthening Synergy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, membahas pentingnya kemampuan adaptif dalam menghadapi disrupsi. Menurutnya, belajar dan beradaptasi dengan cepat lebih penting daripada hanya mengandalkan kecerdasan akademik. Pratikno juga menyoroti dampak disrupsi teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), terhadap struktur sosial dan dunia kerja. Ia menekankan perlunya mengembangkan teknologi yang berpusat pada manusia untuk mencegah pelemahan nilai-nilai sosial.
Alumni University of Birmingham Indonesia tidak hanya menjadi bagian dari masa lalu, tetapi juga mitra strategis pembangunan masa depan. Mereka diharapkan dapat menjadi agen perubahan dengan menciptakan kolaborasi strategis untuk membangun kontribusi sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Sejumlah pembicara seperti Salman Subakat, Masyithoh Annisa, dan Fikha Luthfi membagikan wawasan tentang inovasi, keberagaman, dan pembelajaran berkelanjutan dalam menghadapi tantangan global. Ikatan Alumni UoB juga menekankan pentingnya komunikasi strategis sebagai sarana untuk memperkuat identitas dan membangun solidaritas antar alumni. Seluruh kesempatan ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk menginspirasi dan mendorong alumni untuk menjadi komunikator perubahan di masyarakat demi mencapai visi besar Indonesia Emas 2045.