Presiden Amerika Serikat ke-46, Joe Biden, telah didiagnosis menderita kanker prostat, bentuk kanker paling umum pada pria AS. Pada usia 82 tahun, Biden dinyatakan menderita kanker prostat agresif dengan tingkat keparahan yang tinggi. Diagnosis ini diterima setelah dokter menemukan nodul pada prostat Biden dan skor Gleason yang menunjukkan tingkat keagresifan kanker tersebut. Kanker prostat adalah jenis kanker yang paling sering diidentifikasi pada pria Amerika, dengan kasus baru yang terus meningkat setiap tahunnya.
Kanker prostat merupakan penyakit yang memengaruhi kelenjar kecil di dekat kandung kemih pria dan sering kali tidak memiliki gejala yang jelas. Namun, beberapa tanda yang mungkin muncul termasuk kesulitan buang air kecil, sensasi terbakar saat buang air kecil, dan darah dalam urin. Kanker prostat sensitif terhadap hormon dapat diobati dengan terapi deprivasi androgen, yang mengurangi kadar hormon seks pria untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker prostat. Tingkat kelangsungan hidup pasien dengan kanker prostat telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir, meskipun masih bergantung pada stadium dan tingkat agresivitas penyakit.
Reaksi terhadap diagnosis Biden datang dari berbagai kalangan, termasuk mantan Presiden Donald Trump dan Barack Obama yang memberikan dukungan serta doa untuk kesembuhan Biden. Kamala Harris dan Hillary Rodham Clinton juga mengekspresikan rasa sedih dan dukacita mereka atas berita tersebut. Biden sendiri telah menghadapi kanker prostat ini dengan tekad yang kuat dan didukung oleh keluarganya dalam menghadapi tantangan ini. Sebagai pemimpin yang telah berkomitmen untuk menemukan pengobatan terobosan untuk kanker, Biden akan menjalani perawatan yang diperlukan dan berjuang melawan penyakit ini dengan kekuatan dan optimisme yang selalu membimbing hidup dan kepemimpinannya.
