Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memperkenalkan ide kepada para pengusaha Tiongkok untuk mempertimbangkan diversifikasi investasi di Indonesia. Lebih dari sekadar sektor sumber daya alam, Prabowo mendorong mereka untuk melihat potensi investasi di bidang pendidikan, kesehatan, pariwisata, dan teknologi sains. Pernyataan ini disampaikan saat acara Business Forum Dinner di Hotel Shangri-La Jakarta, yang dihadiri oleh Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang.
Prabowo menekankan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok sebagai kemitraan strategis jangka panjang. Dalam upayanya untuk memperkuat kerja sama ekonomi antara kedua negara, ia juga mencatat kesuksesan proyek-proyek besar yang sudah diwujudkan oleh perusahaan Tiongkok di Indonesia, seperti kereta cepat Jakarta-Bandung dan kawasan industri nikel. Namun, Prabowo juga mengajak para pengusaha untuk mempertimbangkan diversifikasi investasi dengan fokus pada sektor-sektor yang memiliki nilai tambah tinggi dan dampak sosial yang besar.
Dalam ajakannya, Prabowo mengajak pengusaha Indonesia untuk melihat Tiongkok sebagai mitra dalam hal pembelajaran, produksi, dan akses ke pasar global. Dia yakin bahwa kerja sama ekonomi yang kuat antara kedua negara akan menjadi dasar untuk memperkuat hubungan sosial dan budaya di masa depan. Prabowo pun memberikan apresiasi atas upaya Republik Rakyat Tiongkok dalam memperjuangkan keadilan global serta mendukung negara-negara berkembang.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyambut kedatangan PM Li di Indonesia sebagai langkah positif untuk menciptakan masa depan yang cerah dan penuh harapan. Dia mengajak semua pihak untuk melihat kerja sama ekonomi ini sebagai langkah yang menguntungkan bagi kedua belah pihak serta untuk kawasan Asia secara keseluruhan.