Ancaman Ganula dan BPA pada Galon Guna Ulang

Galon Guna Ulang dan Ancaman Bahayanya

Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa galon guna ulang yang digunakan sehari-hari untuk minum air dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan. Galon yang tampak kusam, penuh baret, atau bahkan penyok sering kali tetap digunakan, padahal kondisi tersebut bisa menandakan bahaya tersembunyi. Menurut David Tobing dari Komunitas Konsumen Indonesia (KKI), galon lanjut usia, atau yang dikenal sebagai ganula, telah menjadi perhatian serius.

Hasil investigasi KKI mengungkapkan bahwa lebih dari 40 persen galon guna ulang yang beredar di pasaran telah berusia lebih dari dua tahun, sementara masa pakai idealnya sekitar satu tahun. Penggunaan ganula ini memiliki potensi pelepasan zat kimia berbahaya bernama Bisphenol-A (BPA), yang dapat mengganggu sistem hormon tubuh manusia dan berdampak pada kesehatan.

Survei KKI di lima kota besar menunjukkan bahwa banyak responden tidak pernah memperhatikan informasi produksi pada galon karena letaknya yang sulit diakses. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran konsumen terhadap bahaya galon lanjut usia dan BPA. KKI mendesak pemerintah dan produsen air minum untuk mempercepat kewajiban pelabelan risiko BPA serta mencantumkan masa pakai galon secara jelas agar konsumen dapat lebih waspada.

Dalam konteks ini, edukasi publik menjadi hal yang penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai bahaya BPA dan galon lanjut usia terhadap kesehatan. David menekankan bahwa konsumen memiliki hak untuk mengetahui isi dari galon yang mereka konsumsi setiap hari, serta pentingnya untuk memeriksa kondisi galon secara visual dan meminta penggantian jika diperlukan. Dengan demikian, perlindungan terhadap kesehatan konsumen dapat lebih maksimal dan kesadaran akan bahaya galon guna ulang serta BPA dapat ditingkatkan.

Source link