Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerjasama dengan Enesis Group dalam menggelar kampanye pencegahan demam berdarah dengue (DBD) yang berfokus pada edukasi masyarakat. Program ini bertujuan untuk mengedukasi lebih dari 50.000 warga di tiga wilayah, yaitu Kemantren Umbulharjo (Kota Yogyakarta), Kapanewon Prambanan (Kabupaten Sleman), dan Kapanewon Wonosari (Kabupaten Gunungkidul) dengan pendekatan door to door.
Sebanyak 270 kader Jumantik terlibat dalam program ini untuk melakukan edukasi langsung ke rumah tangga, meliputi pemeriksaan jentik nyamuk, penyuluhan metode 3M Plus, dan distribusi produk pencegahan DBD. Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, menekankan pentingnya perubahan perilaku masyarakat dalam pencegahan DBD, dengan menyatakan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat menjadi kunci utama.
Keterlibatan sektor swasta, seperti Enesis Group melalui produk Soffell, juga dianggap dapat memperkuat upaya pencegahan pemerintah. CEO Enesis Group, Aryo Widiwardhono, menekankan komitmen perusahaan dalam membangun kesadaran publik terhadap pencegahan penyakit akibat nyamuk. Melalui pendekatan edukasi dari rumah ke rumah, program ini berhasil meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) dan menurunkan jumlah rumah yang terkena jentik nyamuk.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyambut baik program ini sebagai model kolaborasi lintas sektor yang memberi dampak nyata pada masyarakat. Program pencegahan DBD ini dirancang dengan melibatkan partisipasi warga secara struktural dan berbasis edukasi, bukan hanya bersifat seremonial. Melihat data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus DBD masih cukup tinggi, sehingga upaya pencegahan seperti ini menjadi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengurangi angka kasus DBD di masa mendatang.