Kanker kolorektal atau yang sering disebut sebagai kanker usus besar ternyata tidak hanya mengancam kalangan lansia, tetapi juga mulai menyerang usia muda, terutama generasi Gen Z di bawah 45 tahun. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kasus Early Onset Colorectal Cancer (EOCRC) meningkat secara signifikan baik di negara maju maupun berkembang. Menanggapi hal ini, dr. Annisa Zahra Mufida, seorang dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, menyatakan bahwa penyebab munculnya kanker kolorektal pada usia muda salah satunya terkait dengan gaya hidup tidak sehat seperti konsumsi makanan cepat saji, alkohol, merokok, dan kurangnya aktivitas fisik. Faktor genetik juga turut berperan sebagai pemicu penyakit ini.
Gejala umum yang sering ditemui pada penderita kanker usus besar meliputi anemia, adanya darah pada feses, diare berkepanjangan, penurunan berat badan, nyeri di sekitar dubur, dan sembelit kronis. Namun, seringkali kanker kolorektal sulit terdeteksi karena tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga diagnosis biasanya terlambat dan mencapai stadium lanjut. Oleh karena itu, penting untuk melakukan deteksi dini guna mencegah kondisi semakin parah.
Untuk mencegah kanker kolorektal, Annisa menyarankan untuk mengetahui riwayat penyakit keluarga, menghindari konsumsi makanan tidak sehat, meningkatkan aktivitas fisik, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Jika mendapati gejala yang mencurigakan, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan dan lakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti colonoscopy untuk diagnosis yang lebih akurat. Pemeriksaan dini sangat penting untuk mengurangi risiko kondisi kanker semakin parah.