Perkembangan teknologi telah memberikan dampak besar di berbagai sektor, termasuk dalam bidang kedokteran gigi. Indonesia, meskipun tidak tertinggal dalam adopsi teknologi medis, masih menghadapi perbedaan signifikan antara daerah perkotaan dan pedalaman dalam hal akses terhadap teknologi medis. Ketua Umum PB-PDGI, Dr. drg. Usman Sumantri, MSc, menyoroti pentingnya teknologi digital, termasuk kecerdasan buatan (AI), dalam kedokteran gigi yang sedang pesat berkembang.
Salah satu teknologi yang berkembang pesat adalah digital dental yang memanfaatkan perangkat digital untuk mendiagnosis, merencanakan, dan melaksanakan prosedur kedokteran gigi. Namun, kecanggihan teknologi ini juga membawa dampak pada biaya yang terkadang menjadi beban bagi pasien dan dokter gigi. Terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), tarif layanan kesehatan gigi masih menjadi perhatian utama.
Dokter gigi berharap dengan pendekatan lebih promosi dan preventif, mereka dapat beralih ke arah pencegahan yang akan memberikan dampak positif bagi kualitas pelayanan kesehatan gigi. Teledentistry, layanan kesehatan gigi jarak jauh, menjadi solusi untuk mengatasi akses terutama bagi daerah terpencil. Namun, kendala terbesar adalah masalah infrastruktur, terutama kualitas internet yang belum merata.
Untuk mendukung transformasi di bidang kesehatan gigi, PT Traya Eksibisi Internasional dan Koelnmesse Pte Ltd bersama PDGI Indonesia akan menyelenggarakan Dental Exhibition & Conference (IDEC) 2025 di Jakarta pada 14-16 November 2025. Hal ini diharapkan dapat memperkuat perkembangan teknologi digital dalam bidang kedokteran gigi di Indonesia.