Gaung Pengajian Ideologi Kebangsaan (PIK) tidak hanya terdengar di Jakarta, tetapi juga mencapai daerah-daerah lain dengan mendapatkan apresiasi yang cukup tinggi. Salah satunya datang dari mantan Ketua DPD Partai Golkar Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin (IAS). IAS menganggap PIK sebagai agenda yang lahir dari ide yang sangat keren dan progresif. Menurutnya, Partai Golkar selalu berada di garis depan dalam hal ideologi Pancasila dan ideologi partai. IAS tidak hanya memuji Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia sebagai penggagas PIK, tetapi juga memberikan apresiasi kepada tim kerja penyelenggara yang melibatkan Badan Saksi Nasional (BSN) Partai Golkar, Bidang Ideologi DPP Partai Golkar, dan AMPG.
Menurut IAS, Pengajian Ideologi sangat penting karena berkaitan dengan pemahaman yang dalam terkait Golkar, sejarah lahirnya partai ini untuk menjaga dan mempertahankan ideologi Pancasila, serta doktrin karya kekaryaan bagaimana Golkar berkontribusi membangun kesejahteraan masyarakat. IAS meyakini bahwa pengajian ideologi ini perlu dikembangkan dan disebarluaskan, terutama untuk meningkatkan militansi kader muda Golkar dalam membangun partai. IAS juga percaya bahwa hasil dari PIK akan sangat maksimal dengan dukungan tim kerja dan narasumber tetapnya, Dr. Idrus Marham, yang memiliki kualitas kekaderan yang tidak diragukan.