Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami erupsi dengan tinggi letusan mencapai 900 meter di atas puncak Mahameru pada Kamis (3/4) pagi. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu terlihat tebal ke arah timur dan tenggara menurut Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian. Erupsi juga tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 144 detik.
Aktivitas Gunung Semeru pada 2 April 2025 mencakup 44 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-23 mm dan durasi 79-278 detik, serta tiga kali gempa guguran dengan amplitudo 2-4 mm dan durasi 52-147 detik. Pengamatan kegempaan juga mencatat gempa embusan, harmonik, dan tektonik jauh selain gempa letusan.
Rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait status Gunung Semeru termasuk larangan melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga jarak delapan kilometer dari puncak erupsi. Masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, dengan beberapa kawasan yang perlu diwaspadai.
