Umat Muslim di Bali, khususnya di Desa Adat Tuban, melaksanakan Salat Tarawih terakhir di tengah Hari Suci Nyepi dengan penuh khusyuk. Meskipun suasana Nyepi terjadi tanpa penerangan dan pengeras suara, tarawih tetap berlangsung dengan lancar. Pada tarawih terakhir, sebanyak 10 orang hadir di Masjid Agung Asasuttaqwa, yang terletak dekat Bandara I Gusti Ngurah Rai. Situasi ini tidaklah asing karena terjadi tahun sebelumnya, dan jamaah yang tinggal dekat dengan masjid dapat dengan mudah mengikuti ibadah tarawih. Pengurus masjid telah menyesuaikan batasan kehadiran jamaah selama Nyepi, dengan hanya memperbolehkan jamaah yang tinggal dekat untuk hadir dalam tarawih. Meskipun biasanya masjid ramai saat tarawih di waktu biasa, jumlah yang hadir pada tarawih terakhir terbatas karena sebagian besar masyarakat melakukan perjalanan mudik. Selain itu, kuliah tujuh menit (kultum) dihilangkan sehingga shalat berlangsung kurang dari 1 jam. Desa Adat Tuban juga telah menyiagakan enam pecalang di sekitar masjid untuk menjaga prosesi shalat tarawih. Meskipun tidak ada larangan untuk melaksanakan shalat tarawih, namun hanya warga yang tinggal dalam jarak 300 meter dari masjid yang dianjurkan untuk melaksanakan shalat dengan berjalan kaki demi menjaga kondusivitas Nyepi.
Tradisi Tarawih Terakhir Umat Muslim Bali di Hari Nyepi

Read Also
Recommendation for You

KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkap bahwa TNI Angkatan Laut masih belum dilengkapi dengan sensor…

Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial WS (56) diduga mencoba bunuh diri dengan cara melompat…

KSAL Muhammad Ali mengungkapkan bahwa TNI Angkatan Laut belum melunasi tunggakan sebesar Rp3,2 triliun kepada…

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terlibat dalam perdebatan dengan remaja lulusan SMAN 1 Cikarang Utara…

Polres Lahat mengumumkan bahwa delapan tahanan berhasil melarikan diri dari Rutan Tahti pada Minggu sekitar…