Islah Bahrawi, tokoh Nahdlatul Ulama (NU), mengkritik tindakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang turun ke sungai yang penuh dengan sampah. Menurutnya, solusi banjir seharusnya ditemukan melalui kebijakan ekologi yang terarah, bukan hanya melakukan aksi simbolis untuk tampil di media sosial. Islah menegaskan bahwa penanganan banjir memerlukan pendekatan yang lebih serius dan berkelanjutan.
Menyikapi tindakan Gubernur Dedi, Islah menyampaikan bahwa cara seperti itu sudah tidak relevan dan tidak efektif dalam menangani masalah lingkungan. Ia menilai tindakan seperti itu hanyalah bentuk pencitraan yang tidak memberikan dampak nyata dalam menyelesaikan masalah banjir. Islah juga menyinggung bahwa aksi semacam itu sebelumnya pernah dilakukan oleh pejabat lain, seperti halnya mantan Presiden Jokowi yang masuk ke gorong-gorong.
Sebelumnya, Gubernur Dedi Mulyadi telah meninjau langsung wilayah yang terdampak banjir di Sukabumi, Jawa Barat. Dalam tinjauannya, Dedi menyoroti kesalahan dalam konstruksi jembatan yang menjadi salah satu penyebab utama banjir. Selain itu, ia juga berdialog dengan warga setempat untuk mendengar keluhan mereka dan mencari solusi terbaik. Dedi mengungkapkan keheranannya saat melihat kondisi jembatan yang tidak sesuai yang menyebabkan terjadinya banjir.
Dengan mengkritik tindakan Gubernur Dedi Mulyadi secara lugas dan langsung, Islah Bahrawi memperkuat panggilan untuk menemukan solusi nyata dan berkelanjutan dalam penanganan banjir daripada mengandalkan aksi-aksi simbolis semata. Dengan demikian, perhatian terhadap solusi ekologis yang tepat diharapkan dapat meningkatkan keberlanjutan dalam upaya penanggulangan banjir dan masalah lingkungan lainnya.