PortalBeritaMerdeka.com adalah portal berita harian di Indonesia yang menyajikan informasi terkini dari berbagai bidang, termasuk politik, kriminal, otomotif, olahraga, dan lainnya.

Menyelami Banjir Bekasi: Masalah dari Hulu ke Hilir

Bekasi menjadi salah satu wilayah yang paling parah terdampak bencana banjir yang menerjang wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Senin malam. Luapan Kali Bekasi menyebabkan banjir yang melumpuhkan Kota Bekasi sejak Selasa. Data pada Rabu menunjukkan ada 22.856 ribu KK terdampak akibat banjir ini, tersebar di delapan kecamatan dan lebih dari 26 kelurahan, dengan Kecamatan Jatiasih kondisinya paling parah. Banjir di Bekasi tahun ini merupakan yang terparah. Puarman dari KP2C menyoroti sejumlah bencana banjir yang menerjang Bekasi sejak 2016 silam hingga banjir terbesar pada Januari 2020. Penyebab banjir di Bekasi bersifat multifaktor, melibatkan curah hujan tinggi, cuaca ekstrem, dan tata kelola DAS Kali Bekasi. Iqbal Damanik dari Greenpeace Indonesia menekankan bahwa krisis iklim dan tata ruang yang kacau menjadi faktor pemicu banjir. Penggunaan lahan DAS Kali Bekasi mayoritas untuk permukiman, meningkat drastis dari tahun 1990. Iqbal mendesak pemerintah untuk meninjau kembali perizinan pembangunan di DAS Kali Bekasi. Upaya perlu dilakukan untuk menangani masalah banjir dari hulu hingga hilir, dengan implementasi solusi seperti penerapan konsep Zero Delta Q dan pembangunan polder, percepatan normalisasi sungai, hingga pengawasan cuaca secara preventif. Sinergitas antar daerah juga menjadi penting dalam menangani masalah banjir. Arif Gandapurnama menegaskan bahwa penanganan banjir harus bersifat proaktif dan mempertimbangkan manajemen penataan ruang. Solusi yang komprehensif diperlukan untuk menghadapi masalah banjir yang terus berulang di wilayah Bekasi.

Source link