Analisis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) membahas pernyataan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), yang menarik perhatian publik belakangan ini. Jokowi mengkritik sistem kepartaian di Indonesia, dengan menyebut gagasan “partai perseorangan” dan “Partai Super Terbuka” dalam sebuah wawancara di Mata Najwa. Menurut Hensa, kritik ini lebih dari sekadar ide membentuk partai baru, melainkan kritik tersembunyi terhadap sistem kepartaian yang ada. Konsep partai perseorangan mengacu pada partai yang dapat dibentuk individu tanpa proses verifikasi ketat, sementara Partai Super Terbuka menekankan kebebasan anggota dalam pengambilan keputusan. Hensa menilai bahwa ini menunjukkan ketidakpuasan Jokowi terhadap dominasi elite partai dalam mengarahkan politik di Indonesia. Jokowi tampaknya ingin partai lebih demokratis, dengan keputusan yang diambil oleh anggota secara luas. Alasan Jokowi memunculkan gagasan ini adalah bagian dari kritiknya terhadap sistem kepartaian saat ini yang dianggapnya kurang demokratis.
Hendri Satrio: Jokowi Sindir Dominasi Elite Partai dengan Partai Super Terbuka

Read Also
Recommendation for You

Membandingkan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait,…

Heru Subagia, seorang Pengamat Politik dan Ekonomi, memberikan tanggapannya terkait kontroversi surat yang mengatasnamakan DPW…

Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuai sorotan setelah mengungkapkan bahwa ia memerintahkan relawan Bara JP…

“Dare” merupakan kata dalam bahasa Inggris yang berarti berani atau tantangan. Dalam konteks yang lebih…