Aep Saefulloh: Pecinta Alam dan Petualang Bersyukur

Seorang pecinta alam adalah seseorang yang memiliki cinta yang mendalam terhadap alam semesta beserta isinya, termasuk dirinya sendiri. Namun, apakah bisa disamakan dengan mereka yang memiliki hobi petualangan di alam bebas? Secara terminologi, ada perbedaan antara mereka yang mencintai alam dengan mereka yang gemar berpetualang. Seorang pencinta alam lebih terkait dengan gerakan environmentalism, sementara petualang lebih fokus pada aktivitas adventure seperti mendaki gunung, pemanjat tebing, atau arung jeram. Meski istilahnya hampir sama, keduanya memiliki arah dan tujuan yang berbeda.

Secara etimologi, kata “pecinta alam” berarti orang yang sangat suka pada alam, sementara “petualang” adalah orang yang suka mencari pengalaman sulit dan berbahaya. Seorang petualang merupakan penjelajah yang memiliki keberanian dan rasa ingin tahu yang besar melebihi orang pada umumnya. Mereka hidup dinamis, optimis, dan memiliki semangat yang tinggi. Popularitas mereka akan mengiringi perjalanan petualangan mereka karena mereka bekerja dengan hati.

Sebagai contoh, seorang petualang seperti “Amerigo Vespuci atau Colombus” tetap dikenang karena keberaniannya menyeberangi samudera Atlantik. Bagi mereka, petualangan bukan tentang popularitas, tetapi untuk memenuhi rasa ingin tahu yang besar. Sudah tiga kali Aep Saefullah berusaha mendaki Gunung Rinjani di Lombok namun belum berhasil. Ketika ditanya, baginya baik sebagai seorang pecinta alam maupun petualang memiliki satu persamaan, yaitu bersyukur atas ciptaan Tuhan yang luar biasa. Semua ciptaan alam memunculkan rasa syukur pada Sang Pencipta.

Exit mobile version