Ashabul Kahfi telah menjabat sebagai Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Selatan (Sulsel) selama empat periode. Pengamat Politik, Nurmal Idrus, menyatakan bahwa posisinya sulit digeser dan sulit menemukan penantang dalam Musyawarah Daerah (Musda) PAN yang rencananya akan digelar awal tahun ini. Nurmal menekankan bahwa kader PAN di Sulsel tidak banyak yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin, terutama dalam kondisi politik saat ini.
Menurut Nurmal, Ashabul Kafi masih sulit untuk digeser kecuali jika atas keinginannya sendiri untuk melakukan regenerasi kepemimpinan. Jika Ashabul Kahfi memilih untuk melakukan regenerasi, maka disarankan untuk memilih kader dengan figur dan finansial yang kuat, bahkan mungkin dari luar PAN. Meskipun ada sejumlah kader PAN lainnya di Sulsel seperti Husniah Talenrang, Chaidir Syam, dan Hamzah Hamid yang memiliki nama yang dikenal, Nurmal berpendapat bahwa mereka memiliki kapasitas untuk memimpin partai sebesar PAN di Sulsel.
Dengan demikian, keberlangsungan kepemimpinan Ashabul Kahfi di PAN Sulsel masih menjadi sorotan. Keterbatasan persiapan dalam mencari penggantinya menegaskan bahwa perubahan kepemimpinan di partai tersebut mungkin akan sulit terwujud tanpa inisiatif langsung dari Ashabul Kahfi sendiri.
