portalberitamerdeka.com portal berisi berita harian di indonesia termasuk geo politik seperti paslon prabowo subianto
Berita  

Ketua Umum Pilih Menyerahkan Partai, Korupsinya Tidak Diusut – Said Didu

Ketua Umum Pilih Menyerahkan Partai, Korupsinya Tidak Diusut – Said Didu

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Perdebatan terkait masalah partai politik di tanah air nampaknya semakin meningkat. Terutama setelah Airlangga Hartarto memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, ikut merespons polemik yang terjadi di dalam partai politik. Melalui cuitan di akun Twitternya, Said Didu juga menilai masalah tersebut tidak lepas dari upaya penguasa untuk mengendalikan partai besar.

“BALADA PEMIMPIN DAN PARTAI KORUPSI. Ketua Umum Korupsi. Diminta untuk memilih antara dihadapkan pada masalah hukum atau menyerahkan partainya. Memilih untuk menyerahkan partainya – korupsinya tidak diselidiki,” tulis Said Didu, seperti yang dikutip pada Jumat (16/8/2024).

Dia juga mempertanyakan kondisi negara saat ini kepada mantan Menkopolhukam, Mahfud MD.

“Jutaan kader dan tokoh partainya setuju untuk menyerahkan partainya. Prof @mohmahfudmd, apa yang terjadi dengan negara ini ??????,” tambah Said Didu.

Cuitan Said Didu tersebut diduga sangat berhubungan dengan Partai Golkar. Pasalnya, pengunduran diri Airlangga secara tiba-tiba menjadi pertanyaan besar di mata publik. Terlebih, calon penggantinya yang diketahui adalah orang dekat Presiden Jokowi, yaitu Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Bahlil akhirnya memberikan tanggapannya terkait rumor bahwa namanya disebut-sebut sebagai calon tunggal Ketua Umum Partai Golkar, setelah Airlangga Hartarto mengundurkan diri.

Bahlil menyatakan bahwa dia belum begitu memahami kabar tersebut, karena tidak mengikuti dinamika Partai Golkar.

“Hmm, saya sendiri belum terlalu mengikuti secara detail. Nantinya Munas (musyawarah nasional) akan dilakukan tanggal 20 Agustus. Saya mendapatkan laporan bahwa pendaftarannya akan dilakukan pada tanggal 19 Agustus,” kata Bahlil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta seperti dilansir dari Jawapos (grup FAJAR), Jumat (16/8). (bs-sam/fajar)