FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Dalam diskusi politik terbaru, mantan anggota DPR RI, Akbar Faizal, memberikan tanggapannya mengenai desas-desus pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Pernyataan tersebut disampaikan Akbar Faizal melalui akun pribadinya @akbarfaizal68 dengan nada kritis.
Akbar Faizal menggunakan istilah “copet” dan “pembegalan total” untuk menggambarkan situasi politik yang tengah terjadi.
“Copet!,” ujar Akbar dalam keterangannya (13/8/2024).
Ia menegaskan bahwa meskipun apa yang terjadi bisa dianggap sebagai bentuk penyerahan total, pihak terkait harus menerimanya sebagai konsekuensi dari pilihan-pilihan yang telah diambil sejak awal.
“Meskipun ini pembegalan total, tapi terimalah kawan. Ini harga yang harus kalian bayar atas penyerahan diri sejak awal. Itulah pentingnya menetapkan harga pada diri sendiri,” ucapnya.
Dalam usahanya untuk menjelaskan pandangannya, Akbar Faizal menceritakan sebuah analogi tentang pengalamannya menaiki taksi.
“Naik taksi, supirnya lelaki paruh baya melanggar lampu merah,” ujarnya.
Ia mengisahkan tentang seorang sopir paruh baya yang melanggar lampu merah, dan ketika ditegur, sang sopir hanya mengatakan bahwa itu bukan pelanggaran besar dibandingkan dengan pelanggaran hukum lainnya, seperti UU Pemilu.
“Saya tegur, dia terdiam sebentar lalu bilang, tidak apa-apa pak. Hanya melanggar lampu merah. Bukan melanggar UU Pemilu dan banyak UU lainnya. Saya harus katakan apa coba?,” tegasnya.
Akbar Faizal seolah mengingatkan tentang pentingnya menjaga integritas dan prinsip dalam dunia politik.