FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Aktivis dan pegiat media sosial (Medsos) Nicho Silalahi mengkritik langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung Bobby Nasution, menantu Presiden Jokowi, dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2024.
Langkah ini menuai kontroversi dan tanggapan beragam dari masyarakat, termasuk kritik tajam dari Nicho.
Dalam unggahannya, Nicho mempertanyakan sikap para pendukung setia PKS yang sebelumnya emoh mendukung Jokowi.
“Apa kabar para pemuja Parpol Khususnya PKS?,” ujar Nicho dalam keterangannya di aplikasi X @Nicho_Silalahi (2/8/2024).
Ia pun menyinggung pihak yang bersikeras mengatakan bahwa PKS tidak akan mendukung menantu Jokowi. Bahkan menyebutnya hoax jika itu terjadi.
“Mana nih yang dulu berbusa-busa ngomong bilang hoax kalau PKS dukung mantu Jokowi?,” tukasnya.
Ia menilai bahwa keputusan ini mencerminkan pandangan bahwa dalam politik, tidak ada musuh abadi, melainkan hanya kepentingan dan keuntungan pribadi.
“Bagi para politikus tidak ada musuh abadi yang ada hanyalah kepentingan dan keuntungan pribadinya,” cetusnya.
Nicho juga mengungkapkan skeptisismenya terhadap proses kaderisasi dalam partai politik, yang menurutnya hanya menjadi alat untuk menciptakan “bebek-bebek patuh” bagi elite partai.
“Jadi semangat gue untuk mendukung independen, karena kaderisasi di tubuh parpol hanyalah pembodohan rakyat untuk menciptakan bebek-bebek patuh untuk posisi tawar elite-elite parpolnya,” tandasnya.
Sebelumnya, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, menyatakan dukungan untuk Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dalam Pilgub Sumut 2024.
