Jeffrey Sachs, seorang ekonom yang juga advokat SDGs di bawah Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, menyatakan bahwa program makan bergizi gratis merupakan investasi yang efektif bagi negara dalam meningkatkan nutrisi masyarakat. Sachs menyampaikan pendapatnya saat menghadiri seminar publik dengan tema “Building a Sustainable Future Through Lifelong Learning and Skill Development” yang diselenggarakan oleh Prakerja, United in Diversity Foundation (UID) dan The Sustainable Development Solutions Network (SDSN) beberapa waktu lalu.
Menurut Sachs, program makan bergizi gratis bukanlah hal yang murah, namun jika dilaksanakan dengan baik akan memberikan dampak yang signifikan. Program ini memberikan kesempatan bagi anak-anak dan ibu hamil untuk mendapatkan asupan makanan bergizi secara teratur, yang dapat mencegah stunting dan kekurangan gizi.
Implementasi program makan bergizi gratis juga berkontribusi dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 2, yaitu mengatasi kelaparan dan malnutrisi. Sachs menegaskan bahwa SDGs, dengan 17 tujuan yang ditawarkannya, dapat menjadi panduan untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi semua orang.
Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, telah merumuskan program makan bergizi gratis untuk para siswa di sekolah. Pemerintah dan Badan Anggaran DPR RI telah menyetujui anggaran sebesar Rp71 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 untuk mendukung program ini.