Kader PDIP, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengusulkan agar kuota khusus disiapkan untuk anak ASN golongan rendah agar bisa masuk universitas karena gaji yang rendah. Menurut Ahok, gaji yang rendah membuat sulit bagi mereka untuk masuk universitas ternama. Ia juga menyarankan agar kuota khusus tersebut tidak hanya berlaku untuk anak PNS, tetapi juga untuk polisi dan tentara.
Ahok menegaskan bahwa seluruh golongan ASN golongan rendah, termasuk anak aparat, polisi, dan tentara, seharusnya diberikan kesempatan untuk memilih universitas negeri di Indonesia dan ditanggung oleh pemerintah. Namun, penerapannya harus ketat dengan adanya rambu-rambu yang harus diikuti. Jika nilai semester pertama di bawah rata-rata kelas, maka mahasiswa tersebut harus dikeluarkan karena tidak serius.
Meskipun demikian, Ahok menyatakan bahwa asalkan mahasiswa tersebut masih memenuhi rata-rata kelas, maka mereka masih bisa diterima. Menurutnya, sistem yang ada saat ini sulit diterapkan karena adanya perbedaan ekonomi yang signifikan antara mahasiswa yang memiliki kemampuan finansial tinggi dan rendah. Hal ini membuat kesempatan pendidikan menjadi tidak merata.
Ahok juga memberikan contoh anak yang tidak mendapatkan gizi yang baik sejak dalam kandungan serta kurangnya fasilitas belajar yang memadai. Hal ini membuat mereka sulit bersaing dengan mahasiswa yang memiliki akses yang lebih baik terhadap fasilitas pendidikan. Ahok menekankan pentingnya kesetaraan dalam pendidikan untuk menciptakan kesempatan yang adil bagi semua kalangan.
