Direktur eksekutif Survey and Polling Indonesia (Spin) Igor Dirgantara mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo dapat dijadikan contoh bagi presiden terpilih Prabowo Subianto dalam mengelola koalisi di pemerintahan. Keberhasilan Jokowi dalam mempertahankan soliditas partai koalisi dikatakan Igor sebagai contoh yang harus diikuti.
Menurut Igor, soliditas koalisi memiliki peran penting dalam menyukseskan program-program strategis pemerintahan ke depan. Dukungan dari Jokowi dianggap sangat membantu dalam mengelola kekuatan politik di pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo.
Igor menekankan pentingnya bagi Prabowo untuk segera membentuk koalisi yang kuat dan memperkuat dukungan dari partai koalisi pendukungnya selama Pemilu, serta dari partai lawan yang berpotensi untuk merusak dukungan tersebut. Hal ini dilakukan untuk memperkuat koalisi di pemerintahan.
Igor menyatakan bahwa posisi PDI Perjuangan saat ini tidak terlalu mengancam bagi pemerintahan Prabowo di masa mendatang. Selain dukungan dari Jokowi, PDI juga diperkuat dengan sinyal dukungan dari partai di luar koalisi.
“Igor melihat bahwa saat ini banyak partai pengusung calon presiden kedua kubu (01 dan 03) yang berminat untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sebagai contoh, seperti penerimaan mahasiswa baru di kampus, dimana ada yang bergabung pada gelombang pertama (Nasdem, PKB), dan kemungkinan akan ada yang bergabung pada gelombang kedua (PPP, PKS),” jelasnya.
