FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Said Abdullah menyatakan bahwa arah politik partai yang berlambang banteng moncong putih pasca putusan Mahkamah Konstitusi berada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) sebagai tanggapan terhadap pernyataan pengamat politik Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi Kusman yang melihat adanya peluang kerja sama antara PDI Perjuangan dengan Prabowo Subianto selaku presiden terpilih pada Pilpres 2024.
“Saran tersebut tentu akan menjadi pertimbangan bagi jajaran DPP Partai, terutama Megawati Soekarnoputri, karena keputusan mengenai arah politik PDI Perjuangan ditentukan oleh ibu ketua umum,” ujar Said dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, seperti dikutip dari ANTARA.
Menurut Said, Presiden kelima RI akan mendapatkan masukan dari berbagai pihak, termasuk jajaran partai dan tokoh-tokoh lintas spektrum. Selain itu, PDI Perjuangan memiliki dua agenda, baik internal maupun eksternal, untuk meningkatkan kualitas demokrasi elektoral di masa depan.
Dalam agenda internal, fokus utamanya adalah peningkatan kualitas kader partai disemua tingkatan melalui program kaderisasi berjenjang, serta memperkuat konsolidasi ideologi, organisasi, program, sumber daya, dan kader.
Sementara itu, agenda eksternal melibatkan langkah-langkah yang lebih lanjut. Pertama, evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan pemilu legislatif dan eksekutif, terutama Pemilu 2024, yang akan menjadi titik tolak perubahan untuk Pemilu 2029, dengan harapan proses demokrasi elektoral dapat berjalan dengan lebih berkualitas.
