FAJAR.CO.ID, JAKARTA— Wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) bergabung dengan Partai Golkar setelah menjabat Presiden Indonesia selama 2 periode terus berlanjut.
Bahkan, Jokowi disebut-sebut akan menerima karpet merah dari Golkar untuk langsung menempati jabatan strategis sebagai ketua umum.
Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam, mengatakan bahwa syarat menjadi kader minimal selama 5 tahun tidak perlu diubah dalam AD/ART, karena Jokowi sejatinya telah menjadi kader Partai Golkar sejak lama.
Selain itu, menurutnya, menjadi pengurus selama lima tahun bukanlah syarat mutlak untuk menjadi ketua umum.
“Pak JK (Jusuf Kalla) bukanlah pengurus DPP Partai Golkar selama lima tahun. Begitu juga dengan Aburizal Bakrie, namun keduanya memiliki rekam jejak dalam partai tersebut sejak Sekber Golkar, Golkar, dan Partai Golkar,” kata Ridwan seperti dilansir dari KompasTV pada Sabtu (16/3/2024).
Ridwan menegaskan bahwa Jokowi sudah lama menjadi kader Golkar meskipun tidak pernah menjabat di kepengurusan partai. Jokowi telah menjalankan doktrin Golkar yaitu Karya Siaga Gatra Praja, yang mengajarkan setiap kader untuk bekerja secara profesional dan mendukung pemerintah. Oleh karena itu, menurutnya, Jokowi sudah menjadi kader Golkar selama ia menjalankan doktrin tersebut.
“Doktrin kekaryaan sudah dilaksanakan oleh Pak Jokowi, dan beliau juga menjadi pengurus Asosiasi Mebel Indonesia sejak tahun 2002, dimulai pada tahun 97,” tambahnya.
Ridwan juga menyatakan bahwa pada masa itu, pengurus dari organisasi pengusaha adalah kader Golkar.