FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Perbincangan mengenai calon ketua umum Partai Golkar semakin ramai, terutama setelah Gibran Rakabuming Raka, putera sulung dari Presiden Joko Widodo, muncul dalam bursa calon yang potensial pada Munas Golkar yang rencananya akan diselenggarakan pada bulan Desember 2024.
Saran untuk mencalonkan Gibran sebagai pemimpin Partai Golkar pertama kali disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, yang melihat potensi besar dalam diri Gibran. Pertama, Gibran akan segera menduduki posisi strategis sebagai wakil presiden Indonesia saat ia resmi dilantik pada bulan Oktober 2024. Kedua, Partai Golkar harus fokus pada generasi muda karena mayoritas pemilih berasal dari kalangan tersebut. Oleh karena itu, tantangan bagi Partai Golkar adalah untuk diisi oleh banyak kader muda.
Namun, pendapat berbeda datang dari Peneliti Populi Center, Usep S. Ahyar, yang berpendapat bahwa Gibran Rakabuming Raka masih belum memiliki kapasitas yang cukup untuk memimpin partai sebesar Golkar. Menurut Usep, Golkar adalah partai besar yang tidak hanya mengandalkan ketua umum sebagai pemimpin sentral tetapi memiliki banyak kader berkualitas dan terorganisir dengan baik.
“Saya pikir untuk memimpin partai sekuat Golkar, seseorang harus memiliki pengalaman dan karakter kuat, sedangkan Gibran belum teruji untuk hal tersebut. Kecuali jika ayahnya, saya malah lebih memilih Jokowi,” ujar Usep, Jumat (15/3/2024).