Berita  

Projo Menilai Usulan Jokowi Memimpin Koalisi Partai Hanya Sebagai Pertimbangan Politik

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Budi Arie Setiadi, menganggap usulan salah satu partai agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin koalisi besar partai hanyalah pertimbangan politik yang masih jauh.

” Itu adalah pertimbangan politik tujuh bulan ke depan. Masih lama. Masih tujuh bulan ke depan, masih banyak yang harus kita lakukan,” kata Ketua Umum Projo ini saat diwawancara di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Ketua Umum Projo ini menyatakan bahwa usulan untuk Presiden Jokowi menjadi ketua koalisi partai pendukung pemerintahan selanjutnya masih terlalu dini, mengingat masa pemerintahan Presiden Jokowi berlangsung hingga Oktober 2024.

Menurutnya, masih banyak yang perlu dikerjakan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dalam tujuh bulan ke depan.

Di sisi lain, Budi Arie juga melihat bahwa usulan dari salah satu partai agar Presiden Jokowi menjadi pemimpin koalisi partai besar adalah sebuah aspirasi.

“Sebagai aspirasi, sebagai pendapat, untuk hal-hal seperti Presiden…tidak masalah, dinamika saja,” kata Budi, seperti dikutip dari ANTARA.

Budi juga meminta agar semua pihak menunggu pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai hasil penghitungan pemilihan presiden dan wakil presiden pada 20 Maret mendatang.

Meskipun demikian, ia yakin pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Prabowo-Gibran, menang berdasarkan hasil quick count yang hanya kalah di dua provinsi, yaitu Aceh dan Sumatera Barat.

“Tentu mereka menang. Quick count tidak pernah salah. Hanya kalah di dua provinsi, Aceh dan Sumbar. Yang lainnya semua menang,” katanya. (*)