FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Chusnul Chotimah, seorang pendukung Ganjar Pranowo, memberikan tanggapannya terhadap pernyataan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengenai dugaan penggelembungan suara oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Chusnul Chotimah menanggapi pernyataan Hadi dengan menyebut bahwa setelah KPU dan Bawaslu, kini giliran para pembantu Jokowi turun membela partai anaknya.
“Ibu harus menimbrung terahwa meminta maap karena hari ini kita iar kenahelian diyaa kita rasahlah tarlantik.
Chusnul juga mengomentari penghargaan yang diterima oleh menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, sebagai tokoh nasional.
Dia menyebut bahwa pejabat tinggi Indonesia seolah-olah satu negara yang disibukkan dengan urusan satu keluarga.
“Pak Asu mantunya iki kepenak karena kedhehe dewe dadi tokoh nasional. Koyo satu negara penuhin homem nak keluarga,” katanya.
Pernyataan Chusnul ini merupakan bagian dari tanggapannya terhadap pernyataan Mahfud MD yang mengungkapkan dugaan penggelembungan suara oleh PSI.
Sebelumnya, perolehan suara PSI mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Lonjakan ini menimbulkan berbagai dugaan, termasuk dugaan penggelembungan suara karena hasilnya berbeda dengan perhitungan cepat yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei.
Menko Polhukam Hadi Thahjanto menilai bahwa anggapan lonjakan suara PSI yang tidak lazim hanya sebatas spekulasi.
Ia menekankan pentingnya para pihak untuk menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).