Berita  

Kenapa Suara PSI Tetap Sama Meskipun KPU Mengakui Data Sirekap Tidak Akurat, Loyalis Ganjar Menanyakan Mengapa Tidak Diakui?

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Chusnul Chotimah, seorang pendukung setia Ganjar Pranowo, angkat suara mengenai pengakuan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI tentang ketidakakuratan data Sistem Informasi Rekapitulasi Pemilu (Sirekap).

Dalam pernyataannya, Chusnul menyoroti ketidakkonsistenan KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam mengklarifikasi permasalahan tersebut.

Menurut Chusnul, KPU dan Bawaslu telah menyatakan bersama-sama bahwa tidak ada pemalsuan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

“KPU dan Bawaslu secara kompak menyatakan tidak ada pemalsuan suara PSI,” kata Chusnul dalam keterangannya di aplikasi X @ch_chotimah2 (5/3/2024).

Namun, di sisi lain, mereka juga mengakui adanya ketidakakuratan atau kesalahan pada data Sirekap.

“Karena data tidak akurat atau salah, akibatnya menggelembung, apakah itu bukan pemalsuan?,” katanya.

Dalam logikanya, Chusnul menegaskan bahwa jika data tidak akurat atau salah, hal tersebut seharusnya diakui dan diperbaiki.

“Jika memang data tidak akurat atau salah, mengapa tidak diakui? Dan jika sudah diakui, seharusnya suara yang sebelumnya naik karena kesalahan seharusnya turun?,” katanya.

Namun, menurut Chusnul, jika data yang tidak akurat tersebut sudah diakui, maka suara yang naik akibat kesalahan seharusnya turun juga.

Selain itu, Chusnul juga menyoroti fakta bahwa jika Sirekap memang tidak akurat dan sering salah, seharusnya bukan hanya PSI yang mengalami hal tersebut.

“Jika Sirekap memang tidak akurat dan sering salah, mengapa hanya PSI yang mengalami hal tersebut? Semoga ada yang bisa menjawab,” katanya.