Kenaikan sejumlah bahan pokok (sembako) listrik, tol, dan gas setelah pemilu 2024 menjadi sorotan tajam. Peningkatan tersebut menuai kritik karena banyak ditemukan pelanggaran berupa penggunaan aparat desa untuk memenangkan Paslon tertentu.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, turut mengkritik hal tersebut. Melalui akun Twitter-nya, Said Didu menyoroti kepala desa yang turut membantu pemenangan dinasti Jokowi. Dia mengimbau para Kades untuk membantu rakyat mereka menghadapi kesulitan akibat kenaikan harga barang kebutuhan pokok, listrik, tol, dan gas.
Harga beras masih tinggi dan stoknya belum merata. Satuan Tugas Pangan menyebutkan bahwa stok beras di ritel modern lebih minim dibandingkan dengan di pasar tradisional. Hal ini disebabkan karena produsen beras lebih memilih memasok beras ke pasar tradisional karena harga lebih kompetitif.
Kritik terhadap kenaikan harga bahan pokok dan ketidakmerataan stok beras menjadi sorotan utama setelah pemilu. Diharapkan para kepala desa dan pihak terkait dapat mengambil langkah yang tepat untuk membantu masyarakat dalam menghadapi kondisi ekonomi yang sulit.