Berita  

Dahlan Iskan: Pilpres Sudah Selesai Tanpa Sejarahnya, Quick Count Salah?

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Banyak pihak meragukan hasil perhitungan cepat atau quick count Pilpres 2024, terutama bagi pihak yang kalah.

Mereka masih berharap bahwa penghitungan resmi oleh KPU bisa berbeda atau minimal membalikkan keadaan kemenangan.

Dahlan Iskan, seorang jurnalis senior, mengatakan bahwa harapan itu muncul dari berbagai berita kesalahan input petugas Pemilu, seperti kasus di mana suara pasangan Prabowo-Gibran tercatat 1.400 suara meskipun jumlah pemilihnya tidak sampai 200 orang.

Dahlan menegaskan bahwa lembaga quick count tidak menggunakan uang negara dan dapat bekerja dengan cepat dan tepat. Jika terjadi masalah teknis pada IT KPU, itu akan sangat mengecewakan.

Menurut Dahlan, Pilpres sudah selesai dan saatnya untuk kembali bekerja dan mencari nafkah. Dia juga menekankan bahwa tidak ada alasan untuk meragukan quick count karena ilmu mereka sangat tinggi dan dalam sejarah Pilpres, tidak pernah terjadi kesalahan pada quick count.

Dahlan mengingat bahwa quick count pertama di Indonesia dilakukan oleh Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) pada Pilpres tahun 2004.