portalberitamerdeka.com portal berisi berita harian di indonesia termasuk geo politik seperti paslon prabowo subianto
Berita  

TPS Satu: Prabowo-Gibran Raih 136.188 Suara, Ganjar-Mahfud 46 Suara, KPU Sebut Kecurangan Bodoh

TPS Satu: Prabowo-Gibran Raih 136.188 Suara, Ganjar-Mahfud 46 Suara, KPU Sebut Kecurangan Bodoh

KPU Tidak Gunakan Aplikasi Sirekap, Data Pemilu yang Aneh Sudah Diperbaiki

FAJAR.CO.ID — Saya tidak tahu bagaimana pengembang web Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendesain aplikasi Sirekap pemilu. Data Sirekap membuat saya menggeleng-gelengkan kepala. Dari satu TPS, pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran memperoleh 136.188 suara. Sementara pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau AMIN hanya memperoleh 17 suara. Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md mendapatkan 46 suara.

Menurut pemberitaan JPNN.COM, data tersebut berasal dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) 035, Kelurahan Bantur, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Data yang aneh tersebut termuat di aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap milik KPU. Namun, saat ini data tersebut sudah diperbaiki.

Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Malang Marhaendra Pramudya Mahardika menanggapi keanehan data pada aplikasi Sirekap di laman KPU. Menurutnya, pihaknya tidak menggunakan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap dalam proses rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024. Penghitungan suara sah tetap menggunakan Formulir C Plano. “Kami tetap menggunakan C Plano dan memastikan proses penghitungan suara aman,” kata Mahardika.

Tentang data yang janggal yang terdapat pada Sirekap di laman pemilu2024.kpu.go.id/pilpres/hitung-suara, Mahardika memperkirakan kemungkinan akibat adanya kesalahan konversi Formulir Model C1-Plano. Kemungkinan lain adalah kesalahan input hasil pemungutan suara.

Sampai saat ini, Mahardika belum dapat memastikan penyebab utama kesalahan data dari TPS 035 Kelurahan Bantur tersebut. “Tidak mungkin ada satu TPS sampai 100 ribu suara. Kalau itu adalah kecurangan, itu adalah kecurangan yang bodoh, karena tidak mungkin jumlahnya sebanyak itu,” ujar Mahardika.