FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengarang buku terkenal Ibnu Kharish atau yang akrab disapa Ustaz Ahong, memberikan pandangan yang menarik mengenai penilaian masyarakat terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri.
Ustaz Ahong mencoba membuka pikiran publik terkait evaluasi yang sering ditujukan kepada PDIP dan Megawati. Menurutnya, tidak ada alasan kuat untuk membenci PDIP, dan ia menyajikan beberapa fakta yang diakui oleh publik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024
“Kita yang seumuran generasi milenial ataupun gen-Z mungkin seringkali antipati mendengar istilah Petugas Partai yang sering digunakan Ketum PDIP, Bu Megawati,” ujar Ahong dalam keterangannya di aplikasi X @Ustadz_Ahong (9/2/2024).
Diceritakan Ahong, pola pikir mesti berubah setelah mendengarkan pidato Ahok bahwa petugas partai itu istilah buat mereka yang ditugaskan partai untuk mengawal program pemerintah untuk kepentingan rakyat.
“Bu Mega pun ya sama petugas partai, begitu kata Ahok,” lanjutnya.
Pertanyaannya, kata Ahong, apakah Megawati meminta petugas partainya untuk menipu rakyat dengan korupsi? Jawabnya tentu tidak, kata dia.
“Tapi apakah Bu Mega menyuruh petugas partai itu buat menipu rakyat, buat melakukan korupsi? Kalau ada kader partai PDIP ya korupsi, salah sendiri elu yang baek-baek kenapa gak bergabung di partai politik? Begitu kurang lebih Ahok menarasikan,” ucapnya.
Tambahnya, Ahok rela meninggalkan lahan basah di Pertamina sebagai Komisaris Utama (Komut) demi jalan bersama Ganjar-Mahfud.