Berita  

Beberapa Kampus Terkenal di Indonesia Mengkritik Pemerintahan Jokowi, Prof Nurhasan Berharap Kondusivitas Tetap Terjaga

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Ketua Forum Rektor Indonesia, Prof Nurhasan, mengajak seluruh pihak Kampus di Indonesia untuk bersama-sama menjaga kondusivitas menjelang peristiwa Pemilu.

Hal ini sebagai respons terhadap kritik yang dilayangkan beberapa kampus ternama di Indonesia terhadap pemerintahan Presiden Jokowi.

“Nurhasan usai membacakan pernyataan sikap deklarasi di Unhas Hotel dan Convention, pada Sabtu (3/2/2024) sekitar pukul 22.30 Wita,” ujar Nurhasan, “Kampus bukan tempat memecah belah, sebaiknya kampus menjadi penjaga kondusivitas dan turut memberikan edukasi kepada komponen bangsa.”

Dengan demikian, Nurhasan menegaskan bahwa seluruh pihak bisa mewujudkan dan menciptakan suasana Pemilu yang jujur, adil, aman, dan damai.

Forum Rektor Indonesia memiliki lebih dari 4 ribu kampus, baik negeri maupun swasta, yang terhimpun di dalamnya.

Sebelumnya, gerakan protes akademisi di perguruan tinggi semakin meluas dengan kritik yang diarahkan kepada pemerintahan Presiden Jokowi. Inisiatif ini telah mencapai sebelas kampus dalam rentang waktu 31 Januari hingga 3 Februari.

Pada 31 Januari 2024, sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) memulai gerakan ini dengan menyampaikan kritik melalui Petisi Bulaksumur. Mereka, yang terdiri dari alumni, guru besar, dosen, dan mahasiswa, menilai bahwa Presiden Jokowi telah keluar dari koridor demokrasi.

Selanjutnya, pada 1 Februari 2024, giliran Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta menyuarakan pernyataan serupa, mengikuti jejak UGM.