Berita  

Sindiran Tajam Andi Arief Demokrat kepada Guru Besar yang Mengkritik Jokowi

Sejumlah kampus di seluruh negeri mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap kondisi demokrasi menjelang Pemilu 2024. Forum Guru Besar di beberapa kampus ternama di Indonesia mengkritik Presiden Jokowi.

Melihat dinamika tersebut, Politikus Partai Demokrat Andi Arief memberikan komentar menohok.

Andi Arief menyindir forum guru besar itu dengan menyinggung soal peristiwa Km 50.

“Saya hanya ingin bertanya satu hal pada seluruh Forum Guru Besar, berada dimana saat anak-anak muda ditembak dan dibunuh di km 50?,” tulis Andi Arief dalam keterangannya di X @Andiarief__ (3/2/2024).

Gerakan protes akademisi di perguruan tinggi semakin meluas dengan kritik yang diarahkan kepada pemerintahan Presiden Jokowi.

Inisiatif ini telah dilakukan enam kampus dalam rentang waktu 31 Januari hingga 3 Februari pagi.

Pertama, pada 31 Januari 2024, sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) memulai gerakan ini dengan menyampaikan kritik melalui Petisi Bulaksumur.

Mereka, yang terdiri dari alumni, guru besar, dosen, dan mahasiswa, menilai bahwa Presiden Jokowi telah keluar dari koridor demokrasi.

Selanjutnya, pada 1 Februari 2024, giliran Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta menyuarakan pernyataan serupa, mengikuti jejak UGM.

Pada 2 Februari 2024, sivitas akademika Universitas Mulawarman ikut menyampaikan sikap.

Dalam pernyataan mereka, yang tergabung dalam Koalisi Dosen Universitas Mulawarman, menyerukan agar Presiden Jokowi menghentikan tindakan politik untuk kepentingan pribadi, dengan menegaskan bahwa Jokowi adalah presiden Indonesia, bukan presiden keluarganya.