Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, August Mellaz, menanggapi insiden yang terjadi selama debat calon wakil presiden (cawapres) yang melibatkan Gibran Rakabuming Raka.
Debat tersebut mencuat ketika moderator memotong klarifikasi Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terkait singkatan SGIE (State of the Global Islamic Economy) yang diutarakan oleh Gibran.
Mellaz mengungkapkan bahwa kejadian tersebut akan menjadi bagian dari evaluasi yang perlu dilakukan.
Ia menilai bahwa insiden ini merupakan suatu preseden yang tidak pernah terduga sebelumnya.
Mellaz mengaku bahwa dalam konteks pertanyaan dari panelis tersebut, sejak awal telah disampaikan agar tidak ada singkatan atau singkatan tersebut kemudian dijelaskan.
Kendati demikian, dia menilai kondisi kemarin sebagai blessing in disguise atau sebuah berkat terselubung di mana sesuatu yang pada awalnya tampak buruk atau tidak menyenangkan, tapi ternyata di belakang hari, menghasilkan sesuatu yang baik.
Mellaz berharap ke depan akan ada ruang gerak bagi moderator tanpa mengurangi hak pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Pertanyaan mengenai SGIE diajukan oleh Gibran dalam debat cawapres Jumat malam.
Cak Imin menyatakan tidak memahami apa itu SGIE, namun moderator memotongnya karena waktunya seharusnya untuk menjawab pertanyaan.
Setelah beberapa perdebatan, Gibran akhirnya menjelaskan bahwa SGIE adalah State of the Global Islamic Economy terkait produk halal Indonesia yang diminati secara global.
Dengan insiden ini, Mellaz berharap ada pembelajaran dan evaluasi lebih lanjut agar debat-debat selanjutnya dapat berjalan lebih baik tanpa mengurangi esensi dari pertukaran gagasan dan pandangan antar calon. (ant)