Pengamat kebijakan luar negeri dari Universitas Padjadjaran, Yusa Djuyandi, mengungkapkan harapannya terkait debat ketiga Pilpres 2024 yang akan menyoroti pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
Yusa berharap debat tersebut dapat menghasilkan ide besar dan strategi konkret dari setiap calon presiden dalam merealisasikannya.
Menurutnya, isu-isu perdamaian, keadilan, dan kesetaraan antarnegara memegang peran penting dalam konteks ini.
Dalam wawancaranya di Jakarta pada Selasa, (26/12/2023), Yusa menekankan bahwa tema debat ketiga harus mendalami kebijakan masing-masing calon presiden terkait strategi Indonesia dalam geopolitik.
Ia menyoroti pentingnya Indonesia sebagai motor penggerak perdamaian di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik, serta perlunya reformasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menciptakan kesetaraan, terutama dalam konteks isu Palestina.
Meskipun demikian, Yusa menilai bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan dalam pandangan politik luar negeri antara ketiga calon presiden.
Baginya, fokus seharusnya lebih kepada bagaimana setiap calon presiden akan merealisasikan pandangan dan strateginya dalam tata kelola geopolitik.
Yusa juga mencatat bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasang calon presiden dan calon wakil presiden pada Senin, 13 Desember 2023.
Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.