Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pada tanggal 14 Februari 2024 bertepatan dengan musim hujan di Makassar. Muncul kekhawatiran bahwa Tempat Pemungutan Suara (TPS) akan terendam banjir.
“Kami khawatir banjir akan terjadi pada hari pemungutan suara (Pemilu),” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kaban Kesbangpol) Kota Makassar, Zainal Ibrahim saat Rapat Koordinasi Persiapan Menghadapi Banjir di Balai Kota Makassar, Jumat (22/12/2023).
Ia menyampaikan pentingnya kelancaran Pemilu. Mengingat prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan curah tinggi pada Februari 2024.
“Kami ingin mengingatkan bahwa ada agenda nasional. Kesiapan Pemilu 2024 menjadi prioritas, mengingat BMKG memprediksi curah hujan tinggi,” katanya.
Makassar memiliki 4.004 TPS, kata Zainal. Jika salah satunya terganggu akibat banjir, hal itu akan memengaruhi penghitungan suara secara nasional.
“Jika satu TPS terganggu, maka seluruh Indonesia dapat terganggu. Kita tidak bisa mengabaikan dampak banjir hanya pada satu atau beberapa TPS saja, karena akan berdampak secara nasional,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Hendra Hakamuddin menyatakan bahwa ada empat kecamatan di Makassar yang rawan banjir, yaitu Biringkanayya, Manggala, Tamalanrea, dan Panakkukang.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, penanganan banjir pada awal tahun 2024 ini akan menjadi lebih sulit mengingat adanya Pemilu 2024.
