FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Gagasan saat debat menjadi penentu dukungan bagi para pemilih yang masih bingung. Menurut survei IPO, masih ada 29 persen pemilih yang belum memutuskan pilihannya.
Berdasarkan data Indonesia Political Opinion (IPO), pemilih yang masih bingung tersebut merupakan kelompok kelas menengah ke atas. Mereka menunggu gagasan dari para kandidat melalui forum debat sebelum memutuskan pilihannya.
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, mengatakan bahwa kelompok pemilih yang masih bingung akan menjadi target utama bagi para kandidat. Oleh karena itu, gagasan yang disampaikan saat debat sangat menentukan. Hasil debat akan menjadi pertimbangan bagi pemilih dalam menentukan pilihan.
Dedi juga mengungkapkan bahwa fenomena pemilih yang masih bingung pernah terjadi pada Pilkada 2017 hingga 2020, di mana beberapa kandidat yang awalnya tidak diunggulkan akhirnya memenangkan kontestasi. Hal ini dipengaruhi oleh gagasan yang disampaikan saat debat.
Contohnya, pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies Baswedan awalnya tidak diunggulkan dan selalu berada di posisi ketiga dalam survei. Namun, melalui debat, ia akhirnya memenangkan kontestasi.
Hal yang sama terjadi pada Pilkada Kepulauan Riau 2020, di mana pasangan Ansar Ahmad – Marlin Agustina yang awalnya tidak diunggulkan berhasil memenangkan kontestasi setelah menyampaikan gagasannya saat debat. Meskipun mereka diserang dengan isu politik dinasti, gagasan yang mereka sampaikan membuat mereka menjadi pemenang.
Dengan demikian, debat menjadi momen penting dalam menarik dukungan pemilih yang masih bingung. Gagasan yang disampaikan para kandidat saat debat akan sangat mempengaruhi dalam menentukan pilihan pemilih.